Cara Merawat dan Ciri-ciri Burung Merpati Tinggian yang baik

Cara Merawat dan Ciri-ciri Burung Merpati Tinggian yang baik

Cara Merawat Burung Merpati Tinggian yang baik
Beberapa tips dan cara perawatan burung merpati tinggian atau burung kolongan yang baik dan maksimal.
1.Suplemen makanan yang baik dan terjamin.
2.Memandikan burung tiap hari dengan rutin.
3.Dengan rutin menjemur burung setiap pagi secukupnya.
4.Kandang harus selalu bersih supaya bebas dari penyakit.
5.Pada waktu burung keket atau keplek dilatih rutin.
6.Pemberian Doping ( jamu ) juga di perlukanCIRI CIRI MENCARI MERPATI TINGGIAN DENGAN MATA YANG BAGUS /AWAS
1.mata yang kering dan jernih seperti kaca didalamnya 2.teleng atau titik hitam kalau kena sinar atau waktu keket/giring mengecil dan tidak pudar. 3.warna kuning spt mas atau mata hitam seperti mata kodok/katak. 4.kuning jagung atau merah saga dekat kelopak mata jadi tiga warna yaitu: hitam yg kecil kuning mas dan kuning jagung atau merah saga kecuali mata katak atau hitam. 5. selaput mata kalau bisa yang merah itu menurut selera aja.CIRI CIRI MENCARI MERPATI TINGGIAN MENTAL YANG BAGUS
Atas permintaan dari rekan2 penghobi merpati tinggian ditanah air ini PUSAT MERPATI TINGGIAN PADEPOKAN WALIWIS BODAS CLUB diminta utk membagi pengalaman bagai mana ciri mental merpati tinggian yang bagus. Ini berdasarkan pengalaman,ciri cirinya sebagai berikut: 1.punya trah darah 2.keketnya kencang atau keras. 3.supitan tebal dan keras tapi jangan sampai rapat sekali. 4.sodonan / batang lar atau sayap kering dan keras. 5..tembolok lancip atau kerucut. 6.kakinya kering. 7.bentuk kepala atau raut muka kelihatan galak seperti burung rajawali.

Diposkan oleh DEDEN EKA SUTRISNA PUTRA S.Pd.I di 02:59 0 komentar

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

22 Balasan ke Cara Merawat dan Ciri-ciri Burung Merpati Tinggian yang baik

  1. Ayah Barca Smi berkata:

    rekan2 saya mau bertanya merpati saya sakit goam bagaimana cara penyembuhannya ?

    • merpatiku76 berkata:

      coba saja, bos… .. sebenarnya pembunuh bakteri yang paling ampuh yaitu buah pace / mengkudu / nony.. ini terbukti orang yang mengalami stroke, darah tinggi, usus luka (mag), ginjal bila rutin dikasih buah pace akan sembuh namun biasanya orang tidak tahan akan baunya.. caranya biar tidak terlalu bau :
      1. ambil buah pace/ mengkudu yang sudah matang atau hampir matang.
      2. iris2 tipis2 dengan pisau stainlies (biar aja bijinya ikut), perlu di pahami bahwa buah mengkudu dapat melarutkan karat jadi kalo di iris dengan pisau besi kandungan logamnya akan ikut.
      3. jemur sampai kering kemudian tumbuk karena bijinya juga bermanfaat.
      4. Rebus dengan kuali dari tanah atau panci stainlies, biarkan agak lama & airnya sedikit berkurang.
      5. dinginkan baru gunakan.. setelah beberapa hari akan lebih terasa manfaatnya.
      bila rekan2 kurang yakin beli saja diapotik produk sirup mengkudu atau pace seperti : java nony, ayony atau tahitian nony. kalo mau tahu manfaatnya bagi manusia pagi minum 1 sloki setelah bangun tidur kemudian olah raga bandingkan bila kita tanpa minum, dan kalo buat burung sebelum dilatih spet 2-3 cc kemudian latih lihat perbedaannya. saya juga ada burung tinggi yang dikasih teman dari bandung lalu dilatih bareng teman2 dikandang, setelah saya spet mengkudu/pace.. saya latih berulang2 memang tidak jauh hanya 2 km dengan sistem latih balap, burung datang langsung berangkat sampai 6-8 kali nafasnya normal aja sedangkan burung tinggi milik rekan saya baru 3-4 kali lepasan nafasnya + paruhnya sudah mau copot.. silahkan mencoba

  2. mas gmna cara memilih burung yang mental y berani n bagusn
    dan ramuan biar mental y bagus

    • merpatiku76 berkata:

      Spekulasi memilih merpati tinggian

      Bentuk Kepala

      Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang “nonong”, tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala “tengah” (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)
      Bentuk paruh
      Pilih paruh yang berbentuk “merit” (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.

      Mata

      Mata sebagai senjata utama bagi merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.

      Hidung

      Kalau didaerah sy, oleh sebagian teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris. akan tetapi tidaklah sependapat dg yg akan sy sampaikan, karena menurut pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut sy hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit sy: 1. besar, panjang, menggembung (bukan “prambon”/turunan dari merpati pos), sy suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, “trepes”/melekat ke paruh (jika burung ini “prambon”), sy suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), sy suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, sy suka burung ini untuk “gaburan”/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).

      Leher

      sampai saat ini sy masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk “metil”/”njungkel”/”nunjem”/”nenggel”/”thel”. pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas “metil” kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi sy sebutkan.

      Sayap

      sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al:
      1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, utk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
      2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
      3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya
      pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak “mekongkong”.

      Bentuk dada

      Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hny bgs turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang.

      Tulang Dada

      Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini:
      1. berbentuk seperti tanda ‘centang’ : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
      2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan “cekelan”padat berisi, burung akan turun sambil “nggenjot-nggenjot”

      Sapit Udang

      Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk “sapit urang” pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman sy pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh “sapit urang” sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny “sapit urang” pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg “sapit urng” rapat (tidak berjarak sama sekali/”ganthet”) biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunyny akan pelan. merpati dg “sapit urang” berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak “sapit urang” kira2 >1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dg “anteng”/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran “brutu” dan bentuk ekorny. kondisi “sapit urng” yg bengkok sejauh pengalaman sy: dulu sy pernah pny burung dg jarak “sapit urang” kira2 1cm, sebelum “sapit urng” bengkok burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun “ngebrok lemah”. kemudian salah satu “sapit urangny” patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu “sapit” nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hny kecepatan turun dan shootny berkurang.

      Pinggang/Brutu

      perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/”brutu” merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbanganny dg adany pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras(yg berakibat menyakiti diriny sdr).
      berbeda dg pinggang yg berjarqk rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg “brutu” kecil rapat, akan memiliki tipe turun “anteng”/tidak goyang2. burung dg “brutu” besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh burung/”nggenjot2″ saat turun.

      Ekor

      ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb.

      pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/”cekelan” burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari “cekelan” padat/”kiyel”, empuk/ngapuk, keras/rapet/”atos” yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 psti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai.
      *saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari “brutu” kecil, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “anteng”.
      *saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari “brutu” besar, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “nggenjot2”.

      saat kita pegang ekor merpatipun akan memp daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg “ndlosor”, “ngawet” 45 derajat, dan ada pula yg “ngawet” 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg “bengkuk”.
      u/ gaya terbang :
      *bila burung memp pegangan ekor “ngawet” 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
      *bila burung mmp pegangan ekor “ngawet” 90 derajat/”bengkuk”: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar “cekak”, spt obat nyamuk (biasany burung mencapai ketinggian ttntu baru menuju arah tujuan)
      *bila burung memp pegangan ekor “ndlosor”: burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua “nggandeng”/ ngikut partnernya.

      Kaki

      kalau soal kaki sy lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat “mbesisik” & panjang (baik kaki maupun jarinya)
      saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.

      Tingkah laku merpati

      – Suara kepakan sayap

      bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarny yg membuat suara kepakan ini kian berbeda?
      ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/msh latihan trnyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran)
      *kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak)kira2 bgtu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..)
      *sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
      memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.

      – Cara turun

      saat kita belanja di pasar,,
      tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
      kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakanny pada calon pembeli,
      biasany burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringny dg cara betina di naik turunkan kurungan,,
      nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!

      kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadany di depan).
      ya,, untuk mental burung, ,
      burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapny.

      akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll)

      – Cara Jalan

      banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
      memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatiny adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang.

      saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakiny,,
      napak(menyentuh tanah) atau tidak.
      biasany burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
      akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas.

      saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg memp. ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/”ngenduk”/hinggap di sembarang tempat?

      – Penampilan

      setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhny saat berdiri.
      burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangny menyembul/ tampak “berpunuk” tentu akan memp kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg memp bentuk tdk spt itu. biasany syp burung akan tampak menggantung.
      bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan.

      – Waspada

      saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan memp gaya yg berbeda. ada yg hny diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari kejauhan.
      burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatanny.

      – Gerak bulu ekor

      saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kit a memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur.
      I. ekor burung saat bekur yang memp kecepatan “megar-mingkup”/ bulu2 ekorny merapat dg cepat (dilihat dari samping), biasany dimiliki oleh burung yg memp pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny.
      II. ekor bururng yg selalu “megar”/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan memp kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.

      Kemudian untuk jamu,
      biasanya hanya untuk menjaga stamina mas?
      untuk mental yang bagus merpati yang mempunyai darah Trah……

      Ramuan dan Khasiat Sarang Walet untuk merpati,
      untuk liur sarang walet jelas banyak pengaruhnya bagi stamina merpati mas..
      liur dari kelenjar glandula sub lingualis itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh, berfungsi sebagai food supplement, Asupan sarang walet akan menstimulus kinerja organ-organ tubuh lebih baik. Kekebalan tubuh meningkat dan penyakit menyingkir. Jadi selain itu juga sarang burung walet mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat, lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen. Protein berperan sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel – sel dan jaringan baru serta berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.
      Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan non-esensial yang dimiliki. Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas tubuh.
      Sarang burung Walet merupakan agen yg baik untuk kesehatan mata. ia juga dikatakan merupakan agen terbaik memulihkan sistem pernafasan dan memperkuatkan paru-paru. Hasil daripada berbagai macam eksperimen dan penelitian menunjukkan bahawa sarang burung bermanfaat sebagai:

      Zat kolagen yang terkandung dalam setiap sarang burung Walit dapat melancarkan pembuluh darah, meningkatkan nafsu makan serta memperbaiki saluran pencernaan.
      Sarang burung walit dapat mengurangkan kahak dan menyembuhkan batuk. Ini juga merupakan nutrisi bagi paru-paru dan menguatkan saluran pernafasan.
      Juga dapat meningkatkan daya metabolisme, memperbaiki kulit serta melambatkan proses penuaan. dapat menguatkan urat dan tulang, serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
      memperbesar dan mengoptimalkan daya serap nutrisi yang ada pada setiap makanan, dan menguatkan paru-paru

      • aldi berkata:

        mas warna burung app sie yg paling
        tinggi bgt dan lgi mna biar burung giring..,?

      • merpatiku76 berkata:

        rata-rata warna tidak pengaruh, yang penting onderdilnya memenuhi syarat.. dan biar cepat giring antara lain sebelum di jodohkan jantan dan betina dimandikan di jemur kalau pagi, jantan betina dipisah dulu jangan langsung di campur tunggu paling tidak 3 hari baru di di jodohkan, penjodohan diusahakan dalam gupon, sore di keluarkan di beri makan, beri waktu secukupnya agar burung mencari udara segar kemudian masuka lagi. coba dulu… bung.

  3. Klo Burung Tua Itu Kelebihannya apa ea?
    Klo Burung Tua Itu Kekurangannya apa ea?
    Ciri-Ciri Burung Saya Pala Gede Jenong Tua

    • merpatiku76 berkata:

      Kalau burng tua ternak aja! itupun kalau masa mudanya kerjanya bagus.
      Kekurangannya ya jelas mas.. loyo
      kalau burung pala gede jenong maksudnya nonong itu rata-rata burung tinggian

  4. muhammad fajril berkata:

    gan cara buat jamu burung merpati…gimana

  5. deny irawan berkata:

    ap jamu supaya nafas nya panjang.dan tetap ngeket terus ?

    • merpatiku76 berkata:

      napas panjang tergantung kondisi burung, napas panjang bisanya kalau saya perawatan dan latihan yang rutin, penjemuran rutin 0.5 jam saja. untuk jamu pakai yang murah yaitu jamu komplet sido muncul di campur pakai madu, jangan terlalu lembek, kemudian lolohkan 1 kali saja satu minggu, untuk ngeket terus di kurung dalam keadaan gelap. tris semoga bermanfaat.

  6. arsyad berkata:

    kalo burung lakiannya warna tritis ada selapnya kira-kira warna ceweannya yang cocok apa ya?

  7. merpati saya udah mapan 2km belum mau naik kenapa yah ?

    • merpatiku76 berkata:

      lihat katurangga dari burung itu, apakah masuk dari burung tinggian kalau sudah memenuhi syarat itu, sudah sejauh 2 km belum naik tunngu burung itu bertelur/ angrem dan setelah menetas, dalam posisi itu coba mulai coba lagi..gaburnya. kalau belum bisa tinggi, sabar tetap jaraknya gaburnya jangan tergesa-gesa untuk menaikan jarak gabur, kita lihat dulu apakah burung itu terbang langsung pulang apa dia keliling dulu, kalau masih keliling jangan menambah jarak dulu, kalau udah langsung baru kita tambah jarak! itu saja silahkan anda coba semoga bermanfaat.

  8. arif berkata:

    bagaimana ya mas cara mengeplekan burung merpati

    • merpatiku76 berkata:

      Maaf … silahkan anda membuka blog. tips cara mengeplekan burung tinggian disitu anda mengetahui secara jelas cara, dan bagaimana anda lakukan. maaf hanya itu yang saya ketahui trima kasih telah mengunjungiblog. ini

  9. empit tex'swer berkata:

    jamu sidio muncul apa mas

Tinggalkan Balasan ke arif Batalkan balasan